Komponen Basis Data dan Penggunaan Basis Data Dalam Industri
Hai
Pembaca! Apa kabar kalian hari ini? Semoga kalian selalu dalam keadaan yang
sehat wal’afiat dan selalu dirahmati oleh Allah s.w.t. Aamiin.
Jika
pada postingan-postingana sebelumnya saya sudah membahas tentang data dan basis
data, kali ini saya akan membahas tentang Komponen Basis Data dan Penggunaan
Basis Data di Dunia Industri.
Sebelum
saya melanjutkan postingan ini, saya ingin mengingatkan kembali apa itu basis
data dan mengapa kita sangat membutuhkan basis data dalam meningkatkan
efisiensi pengolahan data di suatu perusahaan.
Basis data adalah tempat dimana data-data disimpan dan terorganisir berdasarkan suatu hubungan. Data-data yang ada disebuah basis data harus saling terhubung (tidak boleh ada bermacam-macam data di dalam satu database). Basis data menyediakan fasilitas atau mempermudah menghasilkan informasi yang digunakan oleh pengguna , untuk mendukung pengambilan keputusan. Lalu, mengapa basis data sangat penting di era yang serba modern ini? Karena tanpa basis data, pengambilan dan penyimpanan data dengan jumlah yang sangat banyak akan sangat sulit dilakukan. Basis data juga dapat digunakan sebagai penyedia data untuk membangun strategi di dunia bisnis, contohnya Bussiness Intelligence.
Untuk merancang sebuah basis data,
kita memerlukan beberapa komponen. Apa saja komponen-komponen yang dibutuhkan
dalam merancang sebuah basis data?
- Data
Data yang ada di dalam database tersimpan secara terintegrasi (perubahan
yang dilakukan di satu tempat dapat berpengaruh di tempat lain) dan dipakai
bersama (shared).
2.
Hardware
Hardware
yang dimaksud adalah perangkat keras yang digunakan dalam mengelola basis data,
seperti memori, server, pc, dll.
3.
Software
Sebagai
perantara antra pemakai dan data fisik. Perangkat lunak dapat berupa Database
Management System, Foxbase,
Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox.
4.
User
User yang
dimaksud adalah orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, dari
merancang hingga pemakai tingkat akhir. Level-level user antara lain:
a)
DBA( Database Administrator) adalah orang atau sekelompok orang
yang bertanggung jawab dalam manajemen
data. DBA bertanggung jawab DBA
memberi otorisasi pengguna ke database
dengan cara memberikan dan menarik izin pengguna, mengkoordinasi dan mengawasi
penggunaan database, mengelola cadangan dan memperbaiki kerusakan karena karena
kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak,dan memperoleh sumber daya
perangkat lunak.
b) Progammer bertanggung jawab dalam menulis program aplikasi yang
menggunakan database. Program-program bisa
ini ditulis dalam bahasa pemrograman seperti Visual
Basic, Developer, C, FORTRAN, COBOL, dan bahasa pemrograman lainnya.
Program-program aplikasi ini beroprasi di data untuk menampilkan berbagai macam
operasi seperti memelihara informasi, membuat informasi baru, mengganti atau
menghapus informasi yang sudah ada.
c)
End Users adalah
orang-orang yang berinteraksi langsung dengan basis data melalui terminal dengan
menggunakan query language atau program yang dibuat oleh programmer.
User
terbagi atas tiga, diantaranya:
•
Casual End Users – user-user
jenis ini sesekali mengakses basis data untuk mendapatkan informasi yang
berbeda beda dalam waktu tertentu. User ini menggunakan bahasa query basis data
yang canggih untuk menentukan permintaan mereka. Contohnya seorang Manajer yang
mengakses data perminggu.
•
Native End Users –
Users ini sering meminta dan memperbarui data menggunakan tipe
pertanyaan-pertanyaan standar. Pengoprasian yang dapat ditunjukkan oleh user
tipe inisangatlah terbatas dan mempengaruhi bagian yang tepat dari database. Contohnya, pengguna mesin ATM..
•
Standalone end Users/On-line End Users - Pengguna yang berinteraksi langsung dengan
database melalui Menu atau antar muka berbasis grafis, atau dengan terminal via
online .
5.
Operating System (OS)
Operating
System atau OS adalah perangkat lunak yang bertindak sebagai
perantara/penghubung antara pemakai, software dan perangkat keras computer
sehingga sistem computer dapat digunakan secara efisien. Software OS harus kompatibel atau sesuai dengan software
pengelola basis data yang digunakan. Contoh OS antara lain Windows 9x, Linux,
Unix, Windows 2000/XP)
6.
Software Program Aplikasi
Perangkat
lunak program aplikasi database yang umum digunakan dalam pemrograman
dan dianggap sebagai perangkat database high level, antara lain:
- MySQL. Kelebihannya stabil dan cukup tangguh, gratis, security yang baik, mendukung transaksi, dan fleksibel dengan berbagai program. Namun perangkat lunak ini kurang mendukung koneksi bahasa pemrograman Visual Basic, Delphi, atau Foxpro. Selain itu tidak mampu menangani data dalam jumlah besar dan belum mendukung widowing function.
- Microsoft SQL Server. DBMS ini mampu mengelola data besar, keamanan baik, mampu melakukan back up, recovery, dan rollback data, serta bisa membuat database mirroring dan clustering. Tetapi untuk mendapatkannya harus dengan biaya mahal karena software ini berlisensi, dan perangkat ini hanya bisa dijalankan di Microsoft Windows.
- Oracle. Jenis ini termasuk rumit sehingga memerlukan DBA yang handal, dan membutuhkan biaya yang mahal. Sesuai dengan harganya, software ini bisa digunakan oleh organisasi atau perusahaan besar karena memiliki fitur-fitur yang lengkap.
Selain
ketiga software tersebut, yang termasuk kategori perangkat database
high level lainnya adalah Sybase, Interbase, XBase, Paradox, Foxpro, Visual
Foxpro, MongoDB, dan lain-lain. Sedangkan yang termasuk software
database low level adalah Btrieve dan Tsunami Record Manager
7.
Jaringan
Jaringan
adalah sekelompok otonom computer yang di hubungkan satu sama lain dengan
menggunakan protocol komunikasi melalui media transmisi atau media komunikasi
sehingga dapat saling berbagi data, ptogram, informasi, dan lain-lainnya.
Komponen-komponen
basis data di atas tidak boleh ada yang kurang tapi bisa ditambah dengan yg
lain, seperti cloud.
Di zaman yang serba modern ini, pengolahan
data yang dilakukan secara manual sudah jarang sekali digunakan di segala
bidang. Mulai dari perpustakaan, supermarket, hingga sekolah pun sudah banyak
menggunakan basis data. Tak terkecuali di bidang Industri.
Di bidang Industri, database
digunakan sebagai tempat menyimpan berbagai jenis informasi, seperti nomor
telfon,alamat, dan berbagai informasi customer lainnya. Dengan database yang
terkomputerisasi, kita dapat menyimpan tiga atau lebih informasi. Dari
informasi yang tersimpan di database, kita dapat mencetak daftar pelanggan yang
aktif maupun yang pasif dalam jangka waktu tertentu,atau kita data membuat form
entry pesanan pada layar..
Pemanfaatan database dapat
membantu kegiatan operasional suatu perusahaan yang bergerak di bidang industry,
baik itu perusahaan yang besar maupun kecil. Aplikasi berbasis pada database
seperti DBMS, dapat membantu dan mempermudah dalam pencarian dan pemanfaatan
informasi yang dimiliki. Karena Database
Management System adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat organisasi logik
dari database dan bagaimana cara mengaksesnya.
Pengelolaan data dalam sebuah
perusahaan industri sangat dibutuhkan agar dapat memantau apa saja yang terjadi
pada kegiatan operasional dan perusahaan tersebut dapat mengambil keputusan dan
solusi yang tepat saat terjadi sesuatu. Sebagai contoh, Jika perusahaan
tersebut mengalami penurunan akibat rendahnya tingkat penjualan suatu produk, maka bagian keuangan akan menghitung rugi dan laba untuk
membantu manajemen inventori dalam menentukan apakah perlu menambah produksi,
membeli bahan mentah dan lain sebagainya
Langkah pertama dari perusahaan kecil dalam membuat database
adalah membuat standarisasi pada seluruh data-data yang ada. Standar tadi
meliputi Identifier, Naming, Definition, Integrity Rule, dan Usage Right.
Kemudian menentukan jenis aplikasi DBMS apa yang sesuai untuk dipakai dalam
membantu penyusunan dan pemanfaatan data-data tersebut. Contoh dari aplikasi
DBMS yang popular dikalangan bisnis kecil hingga menengah adalah Microsoft
Access dan OpenOffice Base(aplikasi kategori open source yang bisa didapat
secara gratis).
Setelah database selesai dibuat, perusahaan skala kecil bisa
menggunakan aplikasi tersebut untuk mendukung kegiatan operasional. Kegiatan
tersebut disebut Online Transaction Processing (OLTP) yang meliputi pengumpulan
info, pemrosesan info, memperbaharui info. Database yang mendukung OLTP disebut
Database Operasional (Operational Database).
Setelah memanfaatkan aplikasi DBMS, langkah berikut adalah
mengelola informasi. Hal ini bukan suatu pekerjaan yang mudah, meliputi siapa
yang bisa melihat dan menggunakan, bagaimana mem-backup, berapa lama harus
disimpan, teknologi penyimpanan yang tepat dan lain-lain. Di era yang serba
modern ini, sudah saatnya perusahaan-perusahaan baik itu kecil atau besar,
menggunakan aplikasi DBMS agar tercapai kemudahan dan operasional kerja yang
efisien.
sumber:
https://dbmsbasics.blogspot.com/2008/03/dba-database-designers-end-users.html
http://dedendiki25.blogspot.com/2015/06/peranan-database-di-berbagai-bidang.html
https://dosenit.com/kuliah-it/database/komponen-database
Komentar
Posting Komentar